Breaking News

Jumat, 28 Oktober 2016

PERUBAHAN DUNIA DAN NILAI LUHUR SUATU BANGSA

Nilai Luhur Suaktu BangsaMari buka mata liat disekitar kita betapa dunia semakin canggih dan moderen sungguh berbanding terbalik dengan tempo dulu. Saat kita berbicara sendiri, ketawa-tawa sendiri sambil gigit jari bersama  sebuah benda yang didekatkan ketelinga, perilaku tersebut dianggap gila pada masa dulu, dan di zaman sekarang dianggap wajar, biasa-biasa saja, atau bisa dikatakan normal bila sedang nelpon teman atau sang pacar.

Ketika  kehilangan sesuaktu benda, maka kebanyakan orang tempo dulu mencari orang pintar untuk menerawang siapa yang telah mengambilnya. Lalu mengambil air  dengan membaca-baca mantra, terlihatlah gambar dalam air tersebut, lalu mengambil sebuah batu memanggil sahabat menanyakan keberadaan orang tersebut beserta benda yang hilang, dengan kejadian tersebut kita menyimpulkan sungguh diluar kewajaran atau abnormal, makanya kita panggil orang pintar tersebut Paranormal. Tetapi hal tersebut tidaklah aneh dizaman sekarang semua orang bisa melakukanya cukup liat di CCTV bila kita memasangnya, dan langsung bisa menelpon polisi untuk melaporkannya bila kita mengenal sang pelaku.

Begitulah kira-kira gambarannya, kemajuan teknologi bukan hanya dibidang IT saja, yang dengan mudah meng akses Internet, Cheting, Facebook, Twiter, WA, Instagram, BBM, Telegram begitu cepat dan mudah berkomunikasi mendapatkan informasi didunia maya, tetapi juga dibidang Transportasi, bisa menjadikan dunia semakin dekat, dalam tempo sekejab bisa mengelilingi dunia denga pesawat terbang. Pertanian, dapat meningkatkan hasil berlimpah dalam waktu yang singkat, kalau dulu hasil panen harus menunggu berbulan-bulan bahkan tahunan, tetapi sekarang dengan kemajuan teknologi merekayasa genetika, bisa menciptakan bibit unggul yang cepat dangan kwalitas baik. Padi misalnya dulu panen setahun sekali, tapi sekarang hanya seratus hari bisa panen.

Semakin hari dunia semakin maju dan semakin canggih, bila kita tidak mau merubah dan mengikuti perkembangan dunia maka kita akan tergilas oleh kemajuannya. Jangan pula kita terlalu menghambakan diri pada kemajuan dunia dengan melupakan nilai-nilai estatika yang substansial bagi kehidupan, semua kita ciptakan serba palsu dan penuh rekayasa untuk mengejar dunia, dengan alasan perobahan zaman, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuaktu dengan mengorbakan banyak orang.

Dunia boleh berubah dengan kemajuannya tetapi nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya jangan sampai terkikis oleh kemajuannya. Kita manusia selaku penggerak perobahan harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. Baik dalam menciptakan, mengambil kebijakan, maupun dalam  menetapkan keputusan, harus memperhatikan norma-norma yang ada dalam kehidupan. Terutama norma agama, ingat ketika memutuskan suaktu perkara berdosa atau tidak. Tiap-tiap manusia itu pemimpin, dan setiap pemimpin itu akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah. Minimal kita pemimpin bagi anggota tubuh kita.

Apalagi kita meminpin sebuah Negara, Propinsi, kabupaten, kota, Kecamatan, Desa, RW,RT yang begitu banyak manusia beragam perilakunya. Kita selaku manusia yang diembankan tugas selaku kepala dinas, kepala bidang, kepala UPT, Kepala Desa, kepala sekolah, atau kepala keluarga jangan sampai melampui tuhan, tetapi kita harus menghadirkan tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil. Karena keputusan yang kita ambil, Allah maha melihat, mendengar, mengetahui segala isi hati kita.

Pemimpin-pemimpin yang tidak menggakui adanya Tuhan dalam kehidupannya, maka peminpin itu kafir, zhalim, munafik. Membiarkan anggota-anggotanya,rakyatnya berbuat dosa, seolah-olah aman terbebas dari dosa sesuai denga zamannya. Aturan-aturan dan hukum dibuat untuk melindunginya dan menyiksa rakyatnya demi kepentingannya.

Dunia semakin maju, maka semakin aneh pula perilakunya, dimana yang berbuat benar dianggap salah, dan  yang salah dianggap benar. Ketika ada yang inggin menyelamatkan imanya, dianggap tidak bisa bekerja sama dalam dosa dicela dikatain sok suci, sok jujur,  lalu di asingkan, dan yang berbuat dosa diperas untuk menutupi dosanya. Katanya” dosa harus dibag-bagi”. Saya rasa semua agama melarang berbuat dosa, sampai - sampai ada surat pengampunan dosa. Tetapi ketika pemimpin-peminpin dajjal melebarkan sayapnya. Dengan leluasan memutuskan perkara sesuai isi hatinya karena dendam, maka pemimpin-pemimpin seperti ini tidak takut melanggar norma hukum.


Dengan perobahan dunia lewat kemajuan teknologi bukan berarti kita ikut melakukan perubahan nilai-nilai budaya. Tetapi dengan kemajuan dunia dan teknologinya kita pertahankan nilai-nilai luhur yang baik sebagai benteng pertahanan diri, dan menghilangkan yang tidak baik sesuai norma agama dan hukum, selaras dengan perkembangan zaman. Apalagi dalam memilih peminpin  yang sebentar lagi didepan mata untuk wilayah Aceh dan DKI Jakarta di tahun 2017, kita harus jeli memilihnya jangan sampai  segelas kopi, sebungkus sembako, sebuah kaos, selembar SK, selusin sirup, sebuah HP, segudang janji, sejuta harapan yang dibalut dengan kepalsuan mengorbankan cita-cita luhur. Mereka memberi segalanya untuk mengambil semua. Hanya iman dan taqwalah yang dapat menuntun kita kepada pilihan yang baik di era serba canggih ini. Amiiin……………….

Tidak ada komentar:

Designed Template By Blogger Templates - Powered by Sagusablog